Invalid Date
Dilihat 0 kali
Kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja KKN Tematik Ketahanan Pangan, yang dilaksanakan atas kerja sama antara Universitas Hasanuddin dan PT. Vale Indonesia Tbk. Sosialisasi yang berlangsung pada Senin, 21 Juli 2025 dihadiri oleh masyarakat, petani setempat, serta perwakilan dari PT. Vale Indonesia Tbk. Turut hadir pula Bapak Muladiyanto, seorang praktisi pertanian yang diundang langsung oleh PT. Vale sebagai narasumber untuk memberikan sekolah lapangan (field school) bagi masyarakat dan mahasiswa.
Farida Tori Napitupulu, selaku penanggung jawab kegiatan, menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk memberikan edukasi serta alternatif solusi pengendalian gulma secara ramah lingkungan, khususnya bagi petani nanas di Desa Tabarano.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin memperkenalkan bahwa gulma alang-alang yang selama ini dianggap sebagai tanaman pengganggu, ternyata memiliki potensi besar sebagai bahan bioherbisida alami. Selain dapat dijadikan kompos, alang-alang juga dapat diolah menjadi pengendali gulma ramah lingkungan yang mudah dibuat oleh petani sendiri,” ungkap Farida.
Setelah pemaparan dari penanggung jawab kegiatan, sesi kemudian dilanjutkan dengan materi dari narasumber, Bapak Muladiyanto, yang memberikan penjelasan mendalam terkait praktik pertanian organik. Beliau memaparkan berbagai metode pengendalian hama dan penyakit tanaman nanas, serta menjelaskan beragam alternatif pengendalian gulma secara organik yang murah, mudah diperoleh, dan tidak berdampak negatif terhadap lingkungan.
“Ada banyak cara sederhana, efektif yang bisa diterapkan petani dalam mengendalikan gulma tanpa harus bergantung pada bahan kimia sintetis yang mahal dan berisiko jangka panjang,” jelasnya.
Selama kegiatan, para petani dan warga menunjukkan antusiasme tinggi, baik saat penyampaian materi, sesi diskusi, maupun saat praktik langsung pembuatan bioherbisida berbahan dasar alang-alang. Kegiatan ini juga menjadi ruang interaksi dua arah antara narasumber, mahasiswa, dan masyarakat dalam berbagi pengalaman serta pengetahuan tentang pertanian.
Pada sesi akhir kegiatan, Farida menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh masyarakat yang hadir meskipun cuaca siang itu sangat terik. Kegiatan kemudian ditutup dengan sesi foto bersama sebagai bentuk dokumentasi kegiatan.
Melalui program ini, diharapkan masyarakat tidak lagi hanya mengandalkan cara manual seperti mencangkul, menyabit, atau mencabut gulma dengan tangan, tetapi juga mulai menerapkan metode pengendalian gulma secara organik. Dengan demikian, petani dapat mewujudkan praktik pertanian yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan di Desa Tabarano, khususnya di area perkebunan nanas.
Bagikan:
Desa Tabarano
Kecamatan Wasuponda
Kabupaten Luwu Timur
Provinsi Sulawesi Selatan
© 2025 Powered by PT Digital Desa Indonesia
Pengaduan
0
Kunjungan
Hari Ini